Daerah  

Abrasi Pantai Ancam Perekonomian Warga Desa Tambakboyo

Tuban, 5 Februari 2025 – Abrasi pantai yang terjadi di Desa Tambakboyo, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, semakin mengkhawatirkan. Pengamatan yang dilakukan pada Rabu, 5 Februari 2025, pukul 16.30 WIB menunjukkan bahwa abrasi telah mencapai tingkat keparahan sedang dan berdampak luas terhadap ekosistem, infrastruktur, serta ekonomi masyarakat setempat.

Dampak Abrasi: Ekonomi Lumpuh, Infrastruktur Rusak

Gelombang laut, arus kuat, dan angin kencang menjadi faktor utama yang memperparah abrasi di kawasan ini. Ditambah dengan minimnya reboisasi, garis pantai semakin terkikis, menyebabkan kerugian besar bagi warga yang mayoritas bergantung pada sektor perikanan.

Abrasi mengakibatkan saluran air dari rumah warga ke laut roboh. Lebih parah lagi, sekitar 10 kapal nelayan mengalami kerusakan parah hingga tidak bisa digunakan. Beberapa pemilik kapal yang terdampak antara lain:

  1. Bapak Ir
  2. Pak Gatot
  3. Syafa’
  4. Karsini
  5. Karsiman
  6. Kacung
  7. Suyarno
  8. Ramijan

“Kurang lebih 10 perahu yang hancur, tidak bisa diperbaiki dan digunakan lagi, termasuk kapal saya,” ujar Sholikin (45), warga RT 06 RW 01 yang terdampak langsung.

Tasmini (48), warga setempat, menyebut bahwa keluarganya berhasil menyelamatkan kapal mereka dengan memindahkannya ke Terminal Tuban. Namun, beberapa kapal di lokasi tersebut tetap mengalami kerusakan akibat tabrakan. Hal ini dibenarkan oleh Sukamarman (55), yang menyatakan kapal-kapal seperti Fi’i, Wanto, Afa, dan Yono turut hancur meski sudah diparkir di Terminal Tuban.

Dampak ekonomi akibat abrasi ini juga sangat dirasakan warga. Sejumlah pekerjaan harus dihentikan selama 2 minggu hingga 1 bulan, menyebabkan banyak nelayan kehilangan mata pencaharian sementara. “Mayoritas penduduk Desa Tambakboyo berpenghasilan dari hasil laut. Ada yang menjual langsung ke pembeli, mengeringkan hasil laut sebelum dijual, atau menyerahkannya ke pengulak,” ungkap Rukayah (45), warga RT 05 RW 01.

Tindakan Pencegahan dan Harapan Warga

Untuk mengatasi abrasi, warga sangat membutuhkan bantuan pangan, baik dari pemerintah maupun organisasi lain, guna bertahan selama masa sulit ini. Mereka juga berharap adanya solusi jangka panjang seperti pembuatan pagar alam melalui reboisasi dan pemasangan pagar buatan seperti karung berisi pasir untuk mengurangi dampak abrasi.

Sayangnya, bantuan dari pemerintah setempat masih terbatas. Pembagian karung kosong untuk pengamanan pantai dinilai tidak merata, sehingga banyak warga yang belum mendapatkan bantuan memadai.

Bencana abrasi di Desa Tambakboyo menjadi peringatan bagi pemerintah dan masyarakat akan pentingnya pengelolaan lingkungan pesisir yang lebih baik. Reboisasi dan pembangunan infrastruktur perlindungan pantai perlu segera dilakukan agar kejadian serupa tidak terus berulang di masa depan.

Sumber: PC LPBI NU Tuban

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *