Kota Sorong PBD – Sebuah momentum besar tercipta di Kota Sorong, Kamis (19/6/2025), ketika dua provinsi yang berada di ujung timur dan barat Indonesia menjalin sinergi strategis. Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, bersama Wakil Gubernur Jawa Timur, Dr. Emil Elestianto Dardak, membuka secara resmi Misi Dagang dan Investasi serta Penguatan Jejaring Konektivitas antara Provinsi Jawa Timur dan Papua Barat Daya, bertempat di Hotel Aston, Jalan Basuki Rahmat, Sorong.
Acara ini menjadi yang keempat sepanjang 2025, dan merupakan kegiatan ke-39 sejak awal kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Dardak di Jawa Timur. Tujuannya jelas: membangun pasar bersama, membuka jaringan perdagangan baru, memperkuat ekspor dan investasi dua arah.
Ketua Panitia, Dr. Iwan, HUT, MM, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan serupa yang digelar pada 2023 telah mencatat komitmen investasi senilai Rp246 miliar, khususnya di sektor kelautan, pertanian, peternakan, dan pariwisata. “Tahun ini, kami menargetkan lebih dari Rp300 miliar transaksi komitmen. Dan yang terpenting, kita bangun sinergi antar provinsi sebagai gerbang baru pertumbuhan nasional,” ujarnya.
Acara ini juga mempertemukan lebih dari 100 pelaku usaha lokal Papua Barat Daya dan 37 pelaku usaha dari Jawa Timur, serta disertai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dari 10 OPD, 1 BUMD, dan 2 asosiasi.
Dr. Emil Dardak menegaskan pentingnya sinergi ini, bukan hanya untuk perdagangan, tapi juga menciptakan lapangan kerja, mengolah bahan baku secara lokal, dan meningkatkan nilai tambah di wilayah Papua Barat Daya. Ia menyebut Papua Barat Daya sebagai “sinar terang dari kepala burung Nusantara” yang akan menjadi episentrum pembangunan ke depan.
“Kami ingin membuktikan bahwa pembangunan Indonesia bukan lagi Jawa-sentris. Dari tanah Malamoi ini, kita mulai paradigma baru: Indonesia-sentris. Papua Barat Daya punya posisi strategis untuk menjadi motor kemajuan timur Indonesia,” pungkas Emil.
(TL)