Polri  

Warga Desa Merasa Diayomi dengan Program Humanis Satlantas Tuban

Warga Desa Merasa Diayomi dengan Program Humanis Satlantas Tuban

Tuban — Pagi itu, sinar mentari menembus pepohonan di sudut-sudut desa, menyapa wajah-wajah warga yang mulai beraktivitas. Di antara kesibukan pasar, langkah para petani, hingga tawa anak-anak sekolah, hadir sosok-sosok berseragam yang membawa senyum hangat.

Mereka bukan datang untuk menegur atau menindak—melainkan untuk menyapa, mendengarkan, dan membantu. Program Polantas Menyapa kembali digelar Satlantas Polres Tuban, menghadirkan pendekatan pelayanan publik yang benar-benar menyentuh sisi kemanusiaan.


Ketika Polisi Duduk Bersama Warga, Tidak Ada Lagi Sekat

Di pos kecil dekat balai desa, beberapa warga terlihat berkumpul. Tidak ada meja tinggi, tidak ada suara formal komando—yang ada hanya percakapan sederhana antara polisi dan masyarakat.

Bapak Ibu, semua bisa diurus dengan mudah. Yang penting paham alurnya. Kami ada di sini untuk membantu, bukan mempersulit,” ucap seorang petugas dengan senyum menenangkan.

Warga pun tampak lega. Ada yang bertanya soal ujian praktik SIM, ada yang bingung soal biaya, dan tak sedikit yang mengaku selama ini takut berurusan dengan administrasi kepolisian.

Namun pagi itu, ketakutan itu luluh oleh pendekatan yang ramah.
Setiap pertanyaan dijawab tanpa tergesa, setiap kebingungan diterima dengan sabar.


Sosialisasi STNK dan Pajak Kendaraan: Menghapus Kebingungan yang Selama Ini Membayangi

Di area pasar desa, seorang ibu pedagang sayur mengusap keringat ketika menerima brosur dari petugas.

Terima kasih, Mas. Jujur saya sering bingung soal pajak tahunan. Ini sangat membantu,” ucapnya tulus.

Petugas pun menjelaskan dengan lembut tentang gerai Samsat, layanan keliling, hingga aplikasi digital.

Tak ada nada menggurui—yang ada hanyalah keinginan supaya masyarakat tidak lagi merasa jauh atau kecil di hadapan prosedur pelayanan negara.


Panduan Pengambilan BPKB: Mendekatkan Pelayanan yang Selama Ini Dianggap Rumit

Di sudut lain desa, warga tampak mengelilingi petugas yang tengah menjelaskan tahapan pengambilan BPKB.

Banyak warga yang belum tahu prosedurnya. Kami turun agar masyarakat tidak ragu lagi,” ujar salah satu anggota Satlantas.

Warga mendengarkan dengan seksama, seolah menemukan jawaban-jawaban yang selama ini mereka cari.


Pesan Menyentuh dari Kasat Lantas Polres Tuban

Kasat Lantas Polres Tuban, AKP Muhammad Hariyazie Syakhranie, S.Tr.K., S.I.K., menyampaikan pesan yang menjadi ruh program ini:

Kami ingin hadir sebagai sahabat masyarakat. Bukan hanya menegakkan hukum, tapi memastikan warga merasa didampingi, bukan ditinggalkan.

Kalimat itu bukan sekadar kata-kata. Pagi itu, kehadiran para petugas membuktikan bahwa pelayanan publik bisa begitu hangat—bahkan menyentuh hati.


Pelayanan Publik yang Tidak Hanya Tentang Aturan, Tapi Tentang Rasa

Polantas Menyapa hari ini kembali menunjukkan bahwa negara tidak harus selalu hadir dalam bentuk yang formal dan berjarak.

Kadang, yang dibutuhkan masyarakat hanyalah sapaan, senyum, dan penjelasan yang membuat mereka merasa dimanusiakan.

Dan itulah yang dilakukan Satlantas Polres Tuban:
menghapus jarak, membangun kepercayaan, dan merangkul warga dengan tulus.

Tuban pagi itu menjadi saksi bagaimana pelayanan publik bisa terasa begitu lembut—
bukan karena seragamnya, tapi karena perasaan yang dibawa di baliknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *