Polri  

Dari Sawah ke Loket: Polantas Menyapa Menjangkau Semua Lapisan Masyarakat Tuban

Dari Sawah ke Loket: Polantas Menyapa Menjangkau Semua Lapisan Masyarakat Tuban

Tuban, 16 Desember 2025 — Polantas Menyapa: Membawa Kehangatan, Menghapus Ketakutan

Pagi itu, udara di Tuban terasa lebih lembut dari biasanya. Mentari yang perlahan terbit di balik pegunungan memberikan sentuhan hangat pada setiap sudut desa. Namun yang lebih hangat lagi adalah kehadiran jajaran Satlantas Polres Tuban yang menyusuri jalan desa, bukan dengan wajah tegang atau suara komando, tetapi dengan senyum tulus dan sapaan hangat yang menyentuh hati setiap warga yang ditemui. Program Polantas Menyapa hadir kembali, bukan sekadar pelayanan administrasi, tetapi juga sebagai bentuk kedekatan polisi dengan masyarakat yang jarang ditemui dalam aktivitas kepolisian sehari-hari.

Tidak ada sekat, tidak ada jarak. Yang ada hanyalah rasa kebersamaan.

Edukasi SIM yang Menghapus Rasa Takut Warga

Di sebuah pos pelayanan sederhana, warga berbondong-bondong mendekat, bukan untuk mengurus pelanggaran, melainkan untuk belajar bersama mengenai tatacara pembuatan SIM. Di sana, seorang petani yang baru pulang dari sawah duduk berdampingan dengan ibu rumah tangga yang sedang membawa anaknya. Mereka mendengarkan penjelasan dari petugas yang berbicara dengan bahasa yang mudah dipahami—tanpa nada tinggi, tanpa tekanan.

“Bapak Ibu jangan takut. Kami ada untuk membantu, bukan mempersulit,” ujar salah seorang anggota Satlantas sambil tersenyum.

Beberapa warga yang sebelumnya ragu mengurus SIM, karena takut ujian praktik atau bingung soal biaya, kini merasa tenang. Kebingungan yang biasanya meliputi proses administratif itu seakan hilang seiring dengan suasana ramah yang tercipta.

Penjelasan STNK dan Pajak Kendaraan yang Membuat Warga Merasa Diperhatikan

Tak jauh dari sana, petugas lainnya menyapa para pedagang yang sedang menyiapkan lapak. Mereka membagikan brosur edukasi mengenai pengurusan STNK dan pajak kendaraan, sebuah informasi yang selama ini kerap membuat warga bingung.

Seorang pedagang sayur yang telah lama bekerja di pasar tampak tersenyum haru.

“Biasanya kami bingung, Mas… Sekarang jadi jelas. Terima kasih sudah turun ke sini,” ujarnya, dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.

Sosialisasi mengenai kemudahan pembayaran pajak melalui layanan yang lebih mudah dijangkau membuat mereka merasa diperhatikan. Tak ada lagi gambaran bahwa urusan STNK itu rumit. Yang tersisa hanyalah rasa lega dan terima kasih.

Sosialisasi BPKB yang Menghapus Keraguan Warga

Di tempat lain, beberapa warga yang baru membeli motor terlihat antusias bertanya seputar pengambilan BPKB. Dengan penuh sabar, petugas menjelaskan langkah-langkah yang perlu diikuti, dokumen apa yang harus disiapkan, dan bagaimana cara memastikan keaslian data.

“Kami ingin warga merasa tidak bingung atau takut salah. Kami ada untuk memberi kepastian,” kata salah satu petugas.

Warga yang tadinya ragu kini merasa lebih yakin dan didampingi dalam setiap langkah. Senyum puas dan terima kasih mengalir deras, menunjukkan bahwa mereka merasa dihargai dan diperhatikan.

Sentuhan Humanis dari Kasat Lantas Polres Tuban

Kasat Lantas Polres Tuban, AKP Muhammad Hariyazie Syakhranie, S.Tr.K., S.I.K., menegaskan bahwa Polantas Menyapa bukan hanya sebuah program, melainkan bentuk cinta polisi kepada masyarakat Tuban.

“Kami ingin warga merasakan bahwa polisi bukan hanya penegak hukum, tetapi sahabat. Kami hadir untuk memastikan bahwa masyarakat tidak bingung, tidak takut, dan merasa ditemani dalam setiap proses administrasi kendaraan,” ujar beliau dengan penuh ketulusan.

Pesan yang sederhana, namun terasa dalam setiap sentuhan yang diberikan.

Pelayanan yang Bukan Sekadar Administrasi, Melainkan Kemanusiaan

Hari itu, Polantas Menyapa membuktikan bahwa pelayanan publik bukan hanya soal formulir dan loket, tetapi tentang sentuhan manusia. Ketika polisi menanggalkan jarak dan hadir sebagai bagian dari keluarga besar masyarakat Tuban, kedekatan yang tercipta menjadi bukti bahwa komunikasi yang hangat dan penuh perhatian bukanlah hal yang mustahil.

Senyum warga, tawa kecil di sela-sela obrolan, dan rasa nyaman yang tercipta adalah bukti bahwa hubungan antara polisi dan masyarakat Tuban bisa lebih dari sekadar kewajiban administratif. Itu adalah kebutuhan akan kedekatan, kepercayaan, dan kemanusiaan.

Di Tuban pagi itu, kebutuhan itu terpenuhi dengan indah. Polantas Menyapa bukan hanya mengajarkan aturan, tetapi juga merawat hubungan. Bukan hanya memberi informasi, tetapi menenangkan hati. Bukan hanya hadir sebagai petugas, tetapi sebagai sahabat yang selalu siap menemani masyarakat Tuban.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *